- Pengertian dan Klasifikasi Produk
Kebijakan produk dititik beratkan pada bagaimana mendesain
produk yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Kebijakan produk
merupakan pengambilan keputusan yang sistematis pada seluruh aspek pengembangan
dan pengelolaan produk, termasuk mengenai merek dan kemasan.
Perusahaan harus meningkatkan produk-produk yang ada untuk
memuaskan pelanggannya setiap waktu sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan
penjualan yang pada akhirnya dapat meningkatkan nilai perusahaan. Untuk
itu perusahaan perlu terus melakukan inovasi, kreasi dan peningkatan citra
merek. Dibutuhkan keberanian untuk menciptaan hal-hal baru dan menemukan
kebutuhan-kebutuhan laten yang belum terbaca selama ini.
- Definisi Produk
Produk dapat didefinisikan sebagai produk fisik (barang),
jasa, ide, atau kombinasi dari ketiganya yang dapat memenuhi suatu kebutuhan
dan keinginan konsumen. Produk fisik (barang) merupakan produk yang
mempunyai sifat kentara, seperti mesin cuci, sepeda motor atau
alat-kosmetik.
Sedangkan jasa diartikan sebagai produk yang tidak kentara
(waktu, keahlian, aktivitas) yang dapat dapat dipertukarkan secara langsung
dari produsen ke konsumen, misal asuransi, klinik kesehatan, biro konsultasi
keuangan, penerbangan, biro iklan, atau pengajaran. Adapun kegiatan pemasaran
yang terkait dengan penawaran ide antara lain pengiklanan di televisi atau
sejumlah kegiatan promosi lainnya yang menekankan pada pentingnya mengendarai
dalam keadaan tidak mabuk atau tentang keuntungan yang didapat dengan tidak
merokok.
- Klasifikasi Produk
Produk dapat diklasifikasi berdasarkan tujuan penggunaan dan
cara pemasarannya, yaitu Barang Konsumen dan Barang Industri. 1. Barang
Konsumen
Barang konsumen (consumer goods) adalah barang yang dimaksud
untuk dipakai oleh konsumen akhir tanpa memerlukan proses lanjutan secara
komersial. Misal makanan, produk kosmetik, atau gula, yang dapat dipakai oleh
seseorang untuk kenikmatan dirinya.
Jenis barang konsumen tak terhitung jumlahnya, sehingga
perlu dilakukan penggolongan untuk memudahkan dalam memilih strategi
pemasarannya. Ditinjau dari kebiasaan membeli konsumen, barang konsumen dapat
digolongkan menjadi 3 (tiga) yaitu:
Convenience Goods (Barang konvenien), yaitu barang-barang
yang relatif mudah dipakai dan mudah untuk diperoleh. Ciri lain dari barang
konvenien adalah memiliki harga yang relatif murah, frekuensi pembeliannya
tinggi, dan konsumen dalam membuat keputusan beli hanya mengeluarkan sedikit
usaha dan pertimbangan. Misal barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti
sabun, gula pasir, surat kabar, dan lain-lain.
Shopping Goods (Barang belanjaan), yaitu barang-barang yang
harus dicari dulu oleh pembeli bila ingin membelinya, karena tidak tersedia di
semua tempat. Sebelum memutuskan untuk membeli, biasanya pembeli akan
mempertimbangkan masak-masak beberapa hal seperti harga, mutu dan warna.
Misalnya, perkakas rumah tangga, pakaian atau barang-barang elektronik.
Specialty Goods (Barang spesial), yaitu barang-barang
yang mempunyai ciri khas unik (identifikasi merk), harganya relatif mahal dan
terdapat pada tempat-tempat tertentu saja, dimana untuk memperolehnya
sekelompok pembeli bersedia mengeluarkan pengorbanan yang cukup besar.
Misalnya, barang-barang mewah dengan jenis dan merek tertentu, mobil, peralatan
fotografi, dan barang antik.
0 komentar:
Posting Komentar